Senin, 17 November 2008

GOA SELARONG

Sumber dari: Berbagai sumber

Di masa silam Goa Selarong merupakan markas besar dari laskar pangeran Diponegoro, dalam perjuangan melawan pemerintah Belanda antara tahun 1825-1830.beliau pindah ke Goa Selarong setalah rumahnya di Tegalrejo diserang dan dibakar habis oleh Belanda. Saat ini goa ini menjadi salah satu obyek wisata peningalan sejarah dengan pemandangan alam yang indah serta cocok untuk digunakan sebagai bumi perkemahan.

Objek ini berlokasi sekitar 14 km arah utara Yogyakarta, tepatnya di Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dan berada di puncak bukit yang ditumbuhi banyak pohon jambu biji yang merupakan ciri khas dari objek tersebut.

Di sekitar Gua Selarong terdapat sentra kerajinan kayu yang menghasilkan patung, topeng dan lain-lain. Pemerintah Kabupaten Bantul sedang mengembangkan kawasan Gua Selarong sebagai objek agrowisata dengan tanaman jambu biji.

Untuk mencapai goa Selarong ini tidak mudah. Harus melewati puluhan anak tangga buatan. Goa Selarong terdiri dari dua goa alam, yakni goa Kakung dan goa Putri. Goa Kakung terletak di sebelah barat berukuran 3 X 3 m dengan tinggi 180 cm, yang digunakan Pangeran Diponegoro sebagai tempat bersembunyi dan merancang perang melawan Belanda. Di goa yang merupakan ceruk buatan ini juga terdapat semacam tempat tidur, yang dipakai Sang Pangeran untuk beristirahat dan bermenung. Didinding goa Selarong ini ada sejumlah coretan Pangeran Diponegoro yang saying sudah tidak dapat terbaca lagi.

Sedangkan goa Putri terletak di sebelah timmur berukuran lebih luas, yakni 8 X 4 m dengan tinggi 180 cm. Goa ini merupakan ceruk alam, yang digunakan istri prajurit dan anak-anak. Goa Putri juga kerap dipakai sebagai tempat pertemuan untuk mengatur siasat perang.

Goa ini juga memiliki sejumlah peninggalan sejarah lainnya. Pada bagian depan goa terdapat sejumlah umpak, yakni alas penyangga tiang yang terbuat dari batu hitam. Juga, terdapat sendang yang digunakan sebagai tempat wudhu.

Tidak ada komentar: